Tanda-Tanda Alergi Pada Manusia Akibat Memelihara Kucing dan Anjing

Kemarin kita sudah membahas tentang alergi pada anjing, dan sekarang kita akan membahas tentang Apakah Anjing dan Kucing Bisa Menyebabkan Alergi Pada Manusia dan Bagaimana Tanda-Tanda atau Gejala Alergi Pada Manusia Akibat Memelihara Kucing dan Anjing ?

Ada ribuan orang yang menderita alergi terhadap binatang. Beberapa kasus yang paling menyedihkan adalah orang yang sangat menyayangi anjing atau kucing, dan kemudian terjadi alergi yang parah terhadap dirinya, sehingga harus memutuskan antara menjaga kesehatannya atau tidak memelihara anjing atau kucing didalam rumah.

Siapa saja yang alergi anjing atau kucing?

Alergi anjing atau kucing bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, bangsa. Kebanyakan orang yang mengalami alergi hewan peliharaan sering memiliki alergi ringan atau sedang. Alergi pada anjing atau kucing diyakini adanya korelasi genetik yang kuat dalam memicu terjadinya alergi pada seseorang. Dengan kata lain, jika orang tua kita memiliki alergi pada kucing atau anjing, maka kita cenderung memiliki alergi juga. Menurut American Academy of Allergy, Asma & Imunologi, alergi terhadap anjing atau kucing terjadi pada sekitar 15% dari jumlah populasi.

Orang-orang yang alergi terhadap anjing dan kucing biasanya karena adanya alergi terhadap bulu, air liur, atau urin. Karena anjing dan kucing adalah hewan peliharaan yang paling umum, maka anjing dan kucing masuk dalam daftar yang paling atas dari hewan-hewan peliharaan yang menyebabkan alergi pada manusia. Namun, orang juga bisa alergi terhadap burung, hamster, kelinci, tikus, marmut, dan hewan besar seperti kuda, kambing, dan sapi.

Apa saja gejalanya?

Tanda-Tanda atau Gejala Alergi Pada Manusia Akibat Memelihara Kucing dan Anjing biasanya orang tersebut akan menderita gatal pada mata, pilek, gejala asma, kulit gatal memerah atau ruam. Sering kali, orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki alergi terhadap hewan peliharaan, terutama anak-anak, contohnya pada gejala 'flu' dan gejala asma. Jika orang itu dipisahkan dari binatang itu selama beberapa hari sampai beberapa minggu gejala-gejala flu atau asma akan mereda, dan akan kambuh lagi jika hewan peliharaan berada kembali dalam satu rumah.

Jika kita merupakan salah satu penderita alergi terhadap anjing atau kucing maka menurut saya lebih baik menganti hewan peliharaan dengan ikan sebagai hewan peliharaan. Atau jika tetap ingin memelihara anjing atau kucing mungkin cara-cara di bawah ini bisa membantu kita walaupun tetap memiliki resiko.

Cara mengurangi gejala alergi terhadap hewan peliharaan

Jika Anda atau anggota keluarga Anda adalah bagian dari 15% penduduk yang memiliki resiko alergi terhadap anjing atau kucing, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu menjaga reaksi alergi yang berasal dari anjing atau kucing yaitu :

Tip-Tips Mengurangi Alergi akibat anjing dan kucing

• Jangan biarkan anjing atau kucing berada di tempat tidur atau di kamar kita.
• Pintu kamar tidur harus tertutup terus agar rontokan bulu-bulu anjing tidak masuk ke kamar tidur.
• Bersihkan seluruh ruangan dengan vakum secara teratur.
• Anjing dan Kucing harus sering-sering mandi.
• Jangan biarkan anjing dan kucing melakukan kantak dengan perabotan dapur.
• Jangan biarkan hewan peliharaan Anda dalam mobil Anda.
• Sikat hewan peliharaan Anda setiap hari dan menggunakan semprotan antialergi seperti Allerpet.
• Menjaga kulit hewan peliharaan Anda agar tetap sehat dengan makan multivitamin yang baik dan suplemen asam lemak.
• Usahakan anjing atau kucing sering berada diluar rumah.
• Cuci tangan setelah memegang kucing atau anjing, mainan anjing, tempat tidur tidur anjing, dll
• Diskusikan dengan dokter anda untuk menangani jika anda mengalami alergi terhadap hewan pelihara.

demikian mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. amien.